
Data Destruction Prosess, Ini 6 Pilihan Metodenya
Data Destruction Prosess, Ini 6 Pilihan Metodenya
Data destruction prosess dilakukan untuk menjadikan datanya tidak bisa dibaca, apa saja tipe media elektronik penyimpanannya. Tidak mungkin akan bisa dibaca oleh sistem operasi maupun aplikasi.
Proses pemusnahan tersebut juga akan memastikan bahwa informasi yang dihapus tidak mungkin dipulihkan lagi. Sehingga setelah proses tersebut, datanya tidak bisa digunakan untuk tujuan ilegal.
Lantas, apa bedanya dengan menghapus file? Menghapus file hanya menjadikannya tidak terlihat, akan tetapi sebenarnya informasinya masih tersimpan di hard drive atau memory chip.
Metode dalam Data Destruction Prosess
Metode dalam Data Destruction Prosess
Data destruction bukan sekedar menghapus file melainkan menimpanya dengan data acak sampai tidak bisa ditemukan lagi. Bisa pula dengan menghancurkan media elektroniknya secara fisik. Ini dia sejumlah metode yang bisa dilakukan.
1. Delete atau Reformat
1. Delete atau Reformat
Salah satu metode dalam data destruction prosess adalah delete atau reformat. Mungkin Anda pernah mendengarnya dengan istilah format ulang. Cara penghapusan dengan melakukan format ulang pada CD tidak akan menghilangkan datanya secara penuh.
Delete hanya akan mengganti file sistem saat ini dengan yang baru. Jadi, datanya masih tersimpan di dalam hard drive atau memory chip. Tentu pemusnahan menggunakan cara ini terbilang kurang efektif dan efisien.
2. Wipe
2. Wipe
Metode berikutnya ialah wiping yang menghapus dari media elektronik sehingga tidak bisa terbaca lagi. Umumnya wiping dilakukan dengan melampirkan media ke peralatan wiping secara fisik.
Cara lainnya ialah dengan melakukan booting pada PC melalui jaringan maupun disk. Jadi, tersedia pula jalur internal. Melalui wiping, Anda masih bisa menggunakan lagi media elektronik tanpa kehilangan kapasitas penyimpanannya.
Proses ini mungkin menghabiskan banyak waktu, hingga satu hari penuh untuk satu perangkat. Jadi metode ini cukup menguntungkan bagi individu.
Akan tetapi, jika untuk bisnis terasa kurang efisien. Sebab perlu melakukan penghapusan dari banyak perangkat sekaligus. Jadi, pertimbangkan juga hal ini sebelum memilih metode wipe.
3. Block Erase
3. Block Erase
Block Erase adalah metode data destruction prosess yang bisa membersihkan perangkat penyimpanan berbasis flash-memory, misalnya saja SSD. Block Erase akan menghapuskan memory blocks.
Mengingat data baru hanya bisa dibuat pada block berbasis flash-memory setelah datanya terhapus, maka block erase adalah solusi terbaik. Anda bisa menerapkan block erase lantas menulis ulang data pada block untuk menghancurkan data yang sebenarnya.4. Overwriting
4. Overwriting
Metode data destruction prosesslainnya ialah overwriting yang terbilang paling populer. Overwriting mungkin memakan waktu lama. Selain itu, hanya efektif dilakukan ketika media yang ditimpa tidak rusak dan data masih bisa dituliskan di dalamnya.
Lantas, apakah ada perlindungan keamanan untuk menjalankan overwriting ini? Tidak tersedia perlindungan keamanan selama prosesnya. Selain itu, belum tentu hard drive yang mempunyai komponen manajemen penyimpanan kompleks mendukung overwriting.
5. Cryptographic Erase
5. Cryptographic Erase
Cryptographic erase akan menghapus atau mengganti kunci enkripsi media dari drive yang mengenkripsi sendiri (self-encrypting drives atau SEDs). Sehingga menjadikan datanya berbentuk teks tersandi yang tidak bisa dibaca.
Cryptographic erase tidak menghancurkan informasi melainkan hanya menghancurkan kunci enkripsi. Jadi, efektivitasnya bergantung pada kekuatan algoritma enkripsi SED. Cryptographic erase terbilang efisien sebab hanya perlu menghapuskan kunci enkripsi.
6. Erasure
Erasure sebenarnya bisa dianggap sebagai istilah lain dari overwriting. Erasure ini dilakukan secara menyeluruh dan menghapuskan apa yang tersimpan pada hard drive.
Erasure ini termasuk metode yang bagus bagi bisnis atau perusahaan. Terutama ketika membeli peralatan secara off-lease, misalnya saja data center, desktop hingga laptop.
Erasure juga dapat dilakukan ketika Anda ingin menjadikan perangkat sebagai penyimpanan material alternatif. Bisa juga dilakukan tatkala hendak menggunakan lagi hard drive.